Oline+with+PPI+(untuk+profile+blog+pampers).jpg

Menjaga Kelembaban Kulit Saat Kehamilan

99.99% wanita yang sedang hamil di dunia ini pasti pernah merasakan kulitnya bermasalah, entah itu berminyak, jerawatan. Bener gak? Saya pun pernah mengalaminya. Rasanya gak enak , gak pede dan gak nyaman banget. 


Saat aku hamil 8 bulan – Doc: Pribadi

Secara anatomi, dermis (kulit) merupakan organ tubuh yang paling luar. Berfungsi sebagai proteksi, absorpsi, dan indera perasa, kulit lah yang paling pertama kali merasakan panas dan dinginnya cuaca. 

Sewaktu saya hamil lalu, saya sering banget ngalamin yang namanya kulit bermasalah. Waktu saya hamil 1-3 bulan, saya ngalamin yang namanya jerawat dimana-mana. Paling banyak adalah di bagian ‘T area’ yang paling banyak mengeluarkan minyak yaitu sekitar wajah (pipi) dan dahi. Padahal sebelumnya kulit saya mulus nian. Jadi agak ‘gerah’ juga dengan kondisi seperti itu.

Saat aku hamil 3 bulan – Doc: Pribadi

Lalu saya juga pernah ngalamin dengan yang namanya kulit kering. Terutama di bagian tangan dan kaki. Sebel juga sih. Padahal setiap hari ya pakai sabun yang sama, kosmetik yang sama juga. Bisa juga faktor dari hormon itu sendiri. Tapi ya namanya ibu hamil ya terima nasib aja. Cuma bisa pengobatan secara alami dan dari faktor makan makanan yang sehat. 

Jadi ibu hamil itu banyak pantangannya. 
1. Paling sebel gak boleh peeling. Peeling adalah proses pengangkatan dan pengelupasan kulit mati pada wajah. Karena ritual ini rajin saya lakukan sebelum hamil. Yahhh ketahuan deh rahasia cantiknya 😀. Yesss.. peeling sangat tidak disarankan untuk wanita hamil. Karena menggunakan zat-zat kimia yang membahayakan bagi janin. Yeaa daripada kenapa-kenapa, yowis saya nurut aja deh apa kata teori.
2. Gak boleh refleksi dan akupuntur
Iyaaa.. padahal wanita hamil kan sering pegel yah? Sering kram yah? Sering capek. Karena menurut ilmu kedokteran, ibu hamil memang tidak boleh dipijat dikhawatirkan bisa terjadi salah urut dan berefek pada posisi janin di dalam kandungan. Yaa masuk akal sih.
3. Gak boleh memakai produk kosmetik wajah yang mengandung pemutih.
Hal ini tidak disarankan karena mengandung zat kimia yang bisa membahayakan janin.
4. Gak boleh makan makanan pedas. Takut kepala bayinya botak!
Kalau teori ini sih gak berlaku buat sayah. Saya seorang pecinta pedas mah tiap hari sambel terasi mah hayoo ajaa. Sampai orangtua ngomel-ngomel mah cuek maning. Abis gimana dong, sebelum hamil udah terbiasa makanan serba pedas? :D. Tapi tentunya saya imbangi dengan minum air putih yang banyak
5. Gak boleh sering-sering mandi air hangat. Takut kulitnya kering.
Ini juga gak berlaku buat saya. Tiap mandi sore, saya selalu mandi air hangat. Entah kenapa waktu hamil kemarin saya gak kuat mandi air dingin. 
Dan sejumlah larangan lainnya.
Duuuuh.. kasihan banget ya ibu hamil banyak larangannya? Mau cantik saat hamil? Juga ada  caranya kok. Ibu hamil gak boleh kumel-kumel dong. Walaupun yang ibu rumah tangga sekalipun. Kasihan dong suaminya, kalau istrinya semasa hamil gak pernah merawat badan 🙂
Ada 7 cara dan tips ala saya cara merawat badan dan kesehatan kulit selama hamil. 
1. Rajin minum air putih. Minimal 2 liter per hari.

Kedengarannya klasik ya, minum air putih sampai 2 liter per hari. Atau 8 gelas per hari. But it works man! Ibu hamil perlu banyak minum supaya tidak kekurangan cairan ketuban. Tidak gampang dehidrasi dan melancarkan pembuangan. Iya dong, dengan kita banyak minum, otomatis proses penyerapan zat makanan tubuh jadi lebih maksimal. 
Urine-pun tidak boleh berwarna kuning pekat. Karena bila berwarna kuning pekat, itu menandakan terlalu banyak mengkonsumsi gula. Karena penting banget, saat usia kandunganmu memasuki usia rawan, alias trimester akhir minggu ke-38, kamu wajib cek darah. Dan bila warna urine kamu terlalu pekat, kamu akan disarankan untuk minum air putih lebih banyak lagi. Kembung dehh 😀

Sharing sedikit, waktu itu usia kandungan saya memasuki minggu ke-39, saya diwajibkan melakukan test urine. Saya merasa sudah cukup konsumsi air putihnya 2 liter per hari. Tapi, saat mengetahui hasil test urine, ternyata urine saya berwarna kuning pekat bo :D. Salahnya saya, 4 jam sebelum dilakukan test urine, saya minum teh manis yang menyebabkan urine saya pekat dan diagnosa dokter saya harus minum air putih lebih banyak lagi *kembung* 😀 Sejak saat itu saya selalu mengurangi konsumsi air gula, teh manis dan soda.

Guna tercukupi 2 liter per hari, biasanya aku selalu minum menggunakan tumbler atau botol minum yang ada ukurannya. Jadi, bisa terukur berapa jumlah air putih yang saya konsumsi tiap harinya.

Percaya dehh… air putih selalu lebih baik daripada minuman lainnya.
2. Rajin mengkonsumsi air rebusan kacang hijau

Yess.. selama saya hamil, baik di kehamilan anak pertama maupun kedua, saya selalu rajin mengkonsumsi air rebusan air kacang hijau. 
Caranya sebagai berikut. Rebus kacang hijau dengan air secukupnya. Jika sudah lunak, dan sari-sari patinya keluar, segera matikan dan saring airnya. Biasanya saya minum dengan ditambahkan gula merah cair. Tapi kalau gak ada minum seperti biasa juga bisa kok. Disarankan dalam keadaan dingin, jadi lebih terasa fresh dan menyegarkan.
Saya lakukan hal ini setiap hari. Alhasil Baby Narend terlahir dengan rambut yang lebat. Gak botak. Walaupun saya tetap makan pedas-pedas tuh! 🙂
3. Rajin menggunakan hair lotion

Bukan hanya kulit aja yang terasa kering, saat hamil rambutpun juga terasa kering dan susah diatur.
Saya mengakalinya dengan rajin melakukan creambath. Ritual setiap bulan saya lakukan 3 kali. Sebelumnya saat hamil 1 bulan sekali. Kan namanya juga lagi hamil, yang pastinya special treatment kan 🙂
Saat sebelum hamil, saya rajin lakukan creambath di rumah setiap minggu. Dan sebulan sekali creambath di salon. Tetap hemat kan? 🙂
4. Rajin menggunakan body lotion

Saya rajin menggunakan body lotion setiap kali sehabis mandi. Kenapa saya pakai setelah mandi? Karena kulit terasa lebih lembab, dingin dan mudah menyerap. 
Ada yang bilang bahwa ibu hamil dilarang memakai body lotion. Karena bisa mengganggu si janin. Ahh tapi saya mah gak percaya. Saya pernah tanyakan hal ini kepada dokter obgyn saya, bahwa selama obat luar yang tidak ada zat kimia yang masuk melalui kulit tubuh, itu sangat aman untuk ibu hamil. Karena prinsip body lotion kan hanya menyerap di bagian kulit terluar saja. Gak sampai ke dalam. Apalagi sampai kepada janin. Alhamdulillah sekarang Baby Narend sehat wal’afiat 🙂
5. Rajin mengkonsumi buah dan sayuran hijau.

Dulu sebelum ngerasain hamil, saya jarang yang namanya mengkonsumsi sayuran hijau. Kalaupun ya, gak tiap hari. Tapi, seelama hamil, saya tiap hari tiada absen untuk mengkonsumsi sayur maupun buah. Malahan jadi ‘makanan wajib’ di daftar menu saya.

Untuk buah, paling sering saya menikmatinya dalam bentuk jus buah. Biasa, karena tidak adanya ART di rumah yang menginap, jadi saya buat simple aja di rumah. Beli buah, ngejus sendiri dengan menggunakan juicer. Atau kalau saya malas ngejus, saya makan langsung buahnya sebagai dessert atau cemilan malam. Ohya, buahnya yang saya konsumsi tiap hari macam-macam. Harus berbeda-beda tiap hari. Supaya vitaminnya dapet. Itu pesan dokter obgyn saya 🙂

Lalu, saya pernah suatu waktu gak kedapetan makan sayuran hijau, biasanya saya mengkonsumsi sayuran yang direbus. Kamu bisa mencontek caraku. Di rumah kamu bisa siap sedia jagung manis, buncis dan wortel. Cuci dan potong-potong sesuai selera, lalu ditaruh di wadah plastik, dan simpan di kulkas. Jangan terlalu banyak. Cukup untuk konsumsi maksimal 1 minggu saja. Karena khawatir kadar airnya berkurang dan bisa rusak.

Jadi jika kamu butuh cemilan, dan harus makan sayuran, kamu bisa merebusnya dan bisa mengkonsumsi kapan aja.

Alhamdulillah, kesehatan saya selama hamil tetap terjaga , kulit juga sehat, cukup lembab, dan stamina saya tetap oke 🙂

6. Rajin memakai pelembab wajah.

Tentunya atas rekomendasi dokter kulit  ya.

7. Kurangi makan pedas dan gorengan ya. 


Agak susah tapi demi kesehatan aku dan si buah hati bisa juga aku lakukan 🙂

Yang terakhir adalah 
8. Rajin mandi!

Yess.. biasanya ibu-ibu hamil jarang mandi loh! Hayoooo coba siapa yang jarang mandii?? *cung*! Walaupun sedang hamil, saya termasuk wanita yang rajin mandi kok. Malahan terkadang bisa lebih dari 2x. Karena bawaannya panas aja gitu udaranya. Maklum bumil 🙂
Gimana penyakit kulit gak datang kalau mandi aja jarang? Ya kan? Ya kaaan? Lagipula, ya kasihan atuh sang suami. Pulang-pulang kantor cium istrinya belum mandi dari kemarin 😀

Sejak aku rajin merawat kulit saat hamil, saat kehamilan memasuki 4 bulan sampai menjelang kelahiran si buah hati, kulitku tidak pernah lagi bermasalah. Dan sekarang alhamdulillah kulitku menjadi lembab. Tahu sendiri kaan, kalau wanita yang memasuki usia 30+ pasti kelembaban kulitnya akan menurun (ehh.. usia saya udah lebih dari segitu dink… hehee)

Alhamdulillah saya konsisten menjaga kesehatan kulit saya sebelum dan setelah melahirkan. Dan yang paling sering saya lakukan sekarang yaitu rajin mengkonsumi sayuran hijau dan kacang hijau. Setiap hari. Tidak pernah absen.

Saat ini saya sudah melahirkan dan memiliki si buah hati berusia 4 bulan. Jadi ingat, waktu itu saya bertemu client saya, yang juga sudah menjadi teman saya, di daerah Bekasi (Metropolitan Mall). Kami bertemu untuk membahas sebuah kerjasama dengannya. Kebetulan sekarang dia punya usaha EO. Time goes flies. Waktu cepet banget berlalu. Gak terasa saya sudah hampir 2 tahun tidak bertemu dengannya. Padahal dulu waktu sebelum saya nikah, kami sering banget berhubungan via social media. Dia kaget sekali dengan perubahan saya.

Temanku : Haiii! Apa kabar?
Oline : Baik. Kamu apa kabar?
Temanku : Baik juga alhamdulillah. Aiiihh lagi hamil ya? Cakep bener sihh.. Berapa bulan? Pastii anaknya cewe yaaa 🙂
Oline : Alhamdulillah iya. Udah 8.5 bulan nih. Bentar lagi duedate. Doain yaa…
Temanku : Iiih.. cakep amaat sih dirimu… Jadi ngiri deehh.. Dulu waktu hamil si Jason ini kulitku kusam banget. Gak pernah berani pakai kosmetik apa-apa. Jadinya ya dibiarin aja apa adanya. Karena tau sendiri kan kalo lagi hamil pasti kulit wajah bermasalah?
Oline : Hehehe.. iyaa. Kalo lagi hamil emang gitu. Kulitku juga sempat kering. Tapi aku rajin mengkonsumsi kacang hijau alhamdulillah sekarang udah gak pernah lagi ngalamin masalah kulit.
Temanku : Udah bebelian barang apa aja?
Oline : Yahh belum beli banyak-banyak sih. Masih pakai bekas kakaknya dulu. Kan waktu dulu beli gak terpakai, masih baru semua, dan peralatan masih lengkap 🙂
Temanku : Ohgitu… enak dong ya? Trus, udah nyiapin popok?
Oline : Haah? Popok? Belum tuh. Emangnya penting ya? 
Temanku : Yaa pentinglaah.. apalagi buat newborn kan. Kamu juga katanya kan gak punya ART. Jadi kudu pakai popok.
Oline : Aduhhh aku gak ngerti cara beli popok 🙁


Singkat cerita, akhirnya temanku menjelaskan cara membeli, memilih serta memakaikan popok kepada baby newborn. Dan merekomendasikan untuk memakai diapers Pampers.

Saya jadi teringat kembali, saat menghadiri acara blogger gathering minggu lalu, Pampers memiliki teknologi 5 stars generations.

Kenapa harus Pampers?

Beberapa kelebihan yang diberikan oleh Pampers yaitu :

1. Kelembutan seperti kapas
Lapisan permukaan dalam yang lembut membuat kulit bayi akan terhindar dari iritasi. Apalagi untuk newborn kulitnya sangat-sangat sensitif.

2. Permukaan Berongga Udara
Sirkulasi udara sehingga kulit bayi tetap bisa bernafas dan tetap segar

3. Pas dan Nyaman
Desain yang fleksibel memungkinkan si kecil nyaman dan bebas beraktivitas.

4. Aloe Vera
Memiliki lotion aloe vera untuk membantu mencegah timbulnya ruam popok

5. Kering hingga 12 jam
Diapers Pampers bisa menahan hingga 12 jam. Membuat si kecil nyaman dari tidurnya. Tanpa harus sering terbangun karena permukaannya basah.

Sejak saat itu sesaat setelah saya melahirkan sampai sekarang saya selalu menggunakan popok Pampers untuk Baby Narend tercinta. Alhamdulillah saat itu saya dihadiahi juga dari seorang sahabat saya yaitu 1 pasang baju dan 3 buah Pampers sebagai sample. Karena diapersnya sudah tidak muat dengan si kecil, hihii… alhamdulillah banget!! Senangnyaa 🙂

Sebagai ibu baru, saya tidak mau coba-coba untuk urusan kesehatan kulit si kecil. Sejak saat itu saya mempercayakan urusan diapers ke Pampers 🙂

One Response

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *