Dlink+Cloud+Camera+-+20140628_162150_LLS.jpg

Ketika Cinta dan Waktu Terpisahkan oleh Jarak

Me and my savior, DLink Cloud Camera DCS-930L
Sebagai seorang ibu menyusui (baca: busui) yang baru memiliki bayi berumur 4 bulan, kalau diberi pilihan pastinya gak akan mau meninggalkan si kecil ke kantor atau urusan diluar rumah dalam jangka waktu yang lama. Saking cinta dan sayang saya ke baby Narend, terkadang cuma pergi ke supermarket 2 jam aja udah kangen banget, sampai-sampai pulang ciumin baby Narend terus-terusan 🙂 Bagaimana dengan kamu?
Jika kamu bekerja kantoran, pasti diberikan hak cuti hamil 3 bulan kan, ada yang mengambil cuti hamil 1 bulan sebelum duedate, jadi ada sekitar 2 bulan setelah melahirkan, namun menurut survei dari sebuah majalah Wanita di Indonesia, ternyata pekerja kantoran paling banyak baru mulai mengambil cuti 2 minggu sebelum duedate loh, jadi bisa hampir 2 bulan 2 minggu untuk merawat bayi setelah melahirkan, dan alasannya kebanyakan karena mau lama-lama merawat bayi sebelum masuk kantor 🙂
Kalau saya bukan pekerja kantoran, tapi seorang Entrepeneur yang bergerak dalam bidang Fashion Batik, tidak ada yang namanya cuti melahirkan, jadi kapanpun saya mau bisa menemui baby Narend tercinta tanpa harus menghadapi aturan 9 to 5 seperti pekerja kantoran 🙂 Namun kelemahaannya sebagai seorang Entrepeneur, seminggu setelah saya melahirkan, saya sudah handle pekerjaan saya kembali, hal itu karena belum ada orang yang bisa didelegasikan pekerjaan saya secara penuh, apalagi untuk desain dan meeting dengan client, semua masih saya kerjakan sendiri 🙁
Nah saat saya terpaksa harus keluar rumah untuk bekerja, pastinya saya harus menitipkan baby Narend ke pengasuh, saking cintanya dan gak tahan kangennya, terkadang saat meeting dengan client di mal atau coffee shop, biasanya saya sering mengajak baby Narend dan pengasuhnya untuk ikut. Namun saya juga sadar bahwa bayi masih kecil, tidak baik kalau sering berpergian keluar rumah, terutama mal yang banyak kontak dengan orang lain, sehingga riskan jika baby Narend sering dibawa berpergian, khawatir nanti kena Virus di keramaian 🙁

Bawa bayi kemana-mana apa gak ribet?

Ayo dipikirkan, bener gak sih ribet bawa baby yang masih kecil jalan-jalan ribet apa gak? kalau saya yang jawab, saya pribadi tidak pernah menganggap “ribet” membawa baby Narend jalan-jalan keluar rumah, karena buat saya semua itu adalah pengalaman pertama buat baby Narend. Pernah satu hari ada pengunjung mal yang mengajak ngobrol sambil menunggu lift.

Pengunjung : Bu anaknya lucu, berapa bulan umurnya?
Oline : 3 minggu bu belum sampai 1 bulan

Pengunjung : Wah masih kecil banget ya, gak kasian dibawa ke mal malam-malam gini?
Oline : Terpaksa dibawa, soalnya gak ada yang jaga dirumah
Pengunjung : Ditinggal dirumah aja
Oline : Bu, udah dibilang, gak ada yang jagain dirumah *sebel banget udah dibilangin gak ngerti juga huh*
Pengunjung  : *diam seribu bahasa*

Saya sadar bahwa memang bayi tidak boleh dibawa terlalu sering ke luar rumah, terutama di keramaian, hal itu karena dipusat keramaian tersebar kuman penyakit, terutama virus, apalagi kekebalan tubuh baby Narend belum sempurna. Karena itu saya jadi jarang untuk mengajak baby Narend untuk ikut dengan saya, dan meninggalkannya dirumah bersama sang pengasuh. Kalau sudah begitu saya paling monitoring menggunakan HP, terkadang jika sibuk SMS pengasuh dirumah menanyakan baby Narend sudah tidur atau belum, jika tidak terlalu sibuk saya selalu sempatkan untuk menelpon dan mendengarkan ocehan si kecil 🙂
Busyet, jaman sudah modern tapi kok masih pakai cara manual seperti itu?
Awalnya mungkin cara seperti itu masih bisa di maklumi, namun lama kelamaan ternyata malah menciptakan masalah baru. Pengasuh tidak selamanya bisa membalas SMS atau mengangkat telepon dari saya berulang-ulang, karena pengasuh juga sibuk mengurus bayi dan pekerjaan lainnya sekaligus. Untuk itu saya harus putar otak bagaimana saya tidak bergantung dengan pengasuh. Seperti biasa, untuk mencari solusi, saya tanya ke mbah Google, coba deh pakai keyword “Baby Camera“, nah dibawah ini hasilnya dari www.Lazada.co.id

Maaf, buat brand saya hidden ya 🙂 coba search aja dengan keyword yang saya infokan diatas 🙂 – Doc: Pribadi

Kalau dilihat sekilas seperti kamera Surveillance untuk dirumah-rumah, harganya bervariasi dari 2.6jt sampai 19jt 🙁 dan masalahnya kebanyakan Baby Camera yang ada dipasaran hanya bisa memantau didalam rumah karena menggunakan WIFI, jadi saat saya keluar rumah sudah tidak bisa dipakai karena komunikasi camera dan smartphone menggunakan WIFI, jadi Baby Camera yang ada di pasaran sekarang belum bisa mengakomodir kebutuhan saya 🙁
Trus gimana dong solusinya ?
Tenang saudara-saudara setanah air 🙂 31 Mei lalu, saya mengikuti Community Gathering yang diadakan oleh D-Link bekerjasama dengan Kumpulan Emak Blogger, alhamdulillah dari lomba Live Tweet, saya mendapatkan D-Link Cloud Camera DCS-930L 🙂 buat yang mau tahu ceritaku, bisa baca disini DLink Community Gathering with Bloggers.

Yeay menang Live Tweet 🙂 – Doc: Pribadi

Nah saya sudah mencoba produk ini selama beberapa minggu dan sampai sekarang saya sangat puas 🙂 Dan yang terpenting adalah fitur-fitur yang ada pada Cloud Camera ini sangat berguna sekali loh, misalnya :


MyDlink Cloud Services. Dengan fitur ini memungkinkan saya memonitoring keadaan baby Narend dimanapun saya berada, selama ada jaringan internet tentunya 🙂

Motion Detection. Bayi pindah posisi, terguling ataupun bangun dari tidurnya, dengan adanya fitur ini maka setiap ada pergerakan di camera, secara otomatis akan terkirim notifikasi kepada saya, jadi jika saat baby Narend ditinggal oleh pengasuh sebentar, dan baby Narend menangis, saya bisa menelpon pengasuh secepatnya 🙂

Remote Viewing via Cloud. Pernah dong mengalami namanya batere habis, gak bawa charger sama powerbank, tapi bawa smartphone lain? Nah dengan adanya fitur ini, aplikasi myDlink Lite bisa diinstall dan di registrasi di smartphone yang lain loh 🙂 Selain itu Wireless N ini berguna jika saya dan suami mau melihat kondisi baby Narend, jadi saya bisa monitoring dengan smartphone saya, dan suami saya bisa monitoring dengan smartphone miliknya 🙂

Wireless N. Nah kerennya camera ini bisa dibawa kemanapun ada akses WIFI, jadi misalnya sebelumnya anda taruh di kamar bayi, berikutnya dipindahkan ke dapur, bisa dan simple 🙂

Canggih amat, pasti ribet yah installasinya?

Even alat ini canggih, ternyata untuk installasinya mudah sekali, tadinya saya minta suami menginstall aplikasi myDlink DCS-930L di laptop saya, namun waktu dia melihat tulisan “Zero Configuration” di kardus, dia malah bilang “Install sendiri aja, katanya Zero Configuration jadi pasti gampang” *gubrak, saya yang gak ngerti IT kudu install Cloud Camera 🙁 *

Zero Configuration, gak pakai ribet 🙂 – Doc: Pribadi

Wah sebenernya untuk urusan IT saya gak PD, selalu saya kasih ke suami untuk hal-hal yang berhubungan dengan IT, tapi untuk install Cloud Camera malah suami minta saya sendiri, ya sudahlah saya coba install, kalau bingung tinggal tanya suami aja deh. Ya sudah, mulai membuka kardus D-Link Cloud Camera DCS-930L dengan deg-degan, bisa gak yah nginstall cloud camera ini.

Isi paket D-Link Cloud Camera DCS0930L, oya cameranya sudah dipasang dirumah jadi gak ada di foto 🙂 – Doc: Pribadi

Oya, untuk awal instalasi masukkan CD yang ada dipaket yang ada tulisan “Start Here“, jika tidak berjalan otomatis, tinggal klik 2x “Autorun.exe” karena aplikasi ini versi lama, nanti dari D-Link akan meminta kita untuk download versi terbaru, jadi nanti akan ada proses download aplikasi baru. Terus nanti di tengah instalasi akan diminta untuk memilih memakai WIFI atau LAN, karena saya memiliki WIFI Router jadi saya pilih WIFI, nah setelah itu untuk sync antara WIFI Router dan Cloud Camera akan diminta untuk memencet tombol WPS, cari saja tombol WPS pada WIFI Router, untuk cloud camera terletak di bagian belakang. Nah yang terpenting nanti adalah melakukan registrasi account myDlink. Yang perlu dicatat adalah untuk registrasi ini tidak bisa dilakukan via Web yah, namun langsung saat instalasi, jadi nanti kalau koneksi sempat terputus, jalankan ulang instalasi, nanti akan kembali ke layar registrasi kok 🙂 yang lain tinggal Next Next aja. Benar-benar mudah, overall untuk instalasi pertama saya hanya butuh waktu 10 menit saja 🙂

Pas suami bertanya “Gimana proses instalasinya, udah kelar belum?“, dengan PD-nya saya bilang “Udah dong, gampang banget instalasinya, merem juga bisa” hehehe

Nah bagi yang masih ragu, benar gak yah Zero Configuration, nonton video instalasi saya aja dibawah 🙂

Selain itu apa kelebihan Cloud Camera milik D-Link ini dengan produk sejenis ?

Setelah menggunakan Cloud Camera selama beberapa minggu, saya merasa bahwa cloud camera ini sesuai dengan kebutuhan saya selama ini, dari sudut pandang saya, kelebihan Cloud Camera dibanding Baby Camera yang lain adalah

Price. Memang sih saya mendapatkan cloud camera ini secara gratis, tapi waktu saya cari di Google ternyata harganya benar-benar ekonomis 🙂 dengan 450rb kita bisa mendapatkan baby camera yang mumpuni, jauh sekali dibandingkan produk sejenis yang harganya 2jtan 🙂 Gak percaya? Cek aja di Bhinneka.com

Dari 600rban, diskon jadi 450rb, bikin ngiler mau beli? 🙂 – Doc: Pribadi

Wall Mount.
Beda dengan camera sejenis, camera ini bisa dipasang ditembok, tentunya
dengan memasang wall mount terlebih dahulu 🙂 sehingga bidang view jadi
lebih luas

Cloud Camera yang di pasang di pojokan tembok kamar saya – Doc: Pribadi

Easy Sync with WPS. Nah kalau camera ini mau dibawa dan sync di WIFI Router lain, tinggal pencet tombol WPS selama 6 detik, otomatis cloud camera akan mengidentifikasi WIFI Router yang ada 🙂 gampang kan

Nah liat kan tombol putih ada ada dibawah tulisan WPS – Doc: Pribadi

Multi Viewer. Sekarang aplikasi myDlink Lite bisa di download di Iphone, Android dan Windows Mobile, tak ketinggalan versi komputer juga tersedia, jadi apapun smartphone yang kita miliki, semua bisa di instal aplikasi ini 🙂

Ki: Android, Te: Iphone, Ka: Windows Mobile, lengkap banget ya 🙂 – Doc: Pribadi

Secara keseluruhan, Cloud Camera ini beda dengan camera
surveillance/CCTV lain, karena dengan camera ini memungkinkan saya untuk
melihat keadaan baby Naren dimanapun saya berada 🙂

Dari tadi bilang Cloud Camera, sebenernya apa sih itu ?

Hasil searching di Google sama nanya ke suami, Cloud Camera istilah jaman dulunya adalah IP Camera, dimana 1 camera dikoneksikan ke Internet dan memiliki IP Address, nah orang yang mau terkoneksi ke camera ini tinggal mencatat IP Address camera ini, baru deh bisa mengakses camera tersebut.

Nah D-Link beda lagi teknologinya, dengan Cloud Camera milik D-Link, kita tidak usah memikirkan berapa IP Addressnya, karena ada myDlink Cloud Services, jadi kita tinggal login saja menggunakan username dan password saat registrasi Cloud Camera, nanti secara otomatis Cloud Camera yang sudah di registrasikan ke myDlink Cloud Services akan tampil secara otomatis 🙂 hebat yah D-Link 🙂 Tidak hanya itu, kerennya Cloud Services ini bisa diakses melalui beberapa platform seperti Android, IOS, Windows Mobile sampai Desktop 🙂

Ada gak sih Baby Camera dari D-Link yang harganya terjangkau dan memang ditujukan untuk memantau keadaan si kecil ?

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, saya kan pernah datang ke acara Community Gathering yang diadakan oleh D-Link, dan waktu itu membahas mengenai WIFI Baby Camera, buat yang belum baca, coba baca DLink Community Gathering with Bloggers.

Pada gathering itu diperkenalkan sebuah revolusi baru yaitu DCS-825L. Dibandingkan dengan DCS-930L yang saya miliki sekarang, jika disebut sebagai Baby Camera, tipe DCS-825L ini yang paling cocok disebut sebagai Baby Camera. Tanya kenapa? 🙂

Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, sebagai gambaran apa sih fitur utama dari DCS-825L ? Yuk nonton video dibawah 🙂

Gimana, secara garis umum, teman-teman mengerti kan apa saja kelebihan dari Cloud Camera DCS-825L 🙂 Namun jika belum, saya jelaskan dibawah 🙂

Day & Night HD Vision. Jika cloud camera lain, paling resolusi tertingginya 240p, kalau DCS-825L ini ternyata kualitasnya HD 🙂 Dan kerennya ada night vision loh 🙂

Day & Night Mode – Doc: dlink.com
Temperature Sensor. Cuma baby camera ini yang punya sensor suhu loh, jadi kita bisa mengetahui suhu didalam ruangan terlalu dingin atau terlalu panas untuk baby 🙂 -> Warna biru menandakan terlalu dingin, warna hijau suhu normal dan tepat untuk baby, warna merah itu artinya ruangan terlalu panas.

Keren cuma DCS-825L yang ada Temperature Sensor 🙂 – Doc: dlink.com

Lullaby Player. Kenapa Cloud Camera ini disebut Baby Camera, yah karena fitur ini, ada 5 lagu yang bisa kita pilih untuk menemani si kecil bobo 🙂 Dan yang keren, kita bisa memilih, menghidupkan dan mematikan lagu semua via remote 🙂

Yuk dipilih dipilih lagu yang pas buat di kecil, The Beatles sayangnya gak ada 🙂 – Doc: dlink.com

Two Way Audio. Kalau tipe DCS-930L saya hanya bisa mendengarkan ocehan dan tangisan baby Narend, kalau tipe DCS-825L ini kita bisa mengobrol dengan si kecil loh, jadi hemat biaya pulsa telepon 🙂

Keren nih, hemat pulsa HP 🙂 – Doc: dlink.com

Crying and Motion Sensor. Untuk yang satu ini fitur yang sangat berguna sekali loh, di DCS-930L saja sudah berapa kali saya menghubungi pengasuh bahwa baby Narend sedang menangis 🙂 kerennya, untuk DCS-825L, setiap baby bergerak atau menangis, akan mengirimkan notifikasi atau alert langsung ke aplikasi Baby Camera di smarphone kita

Tiap ada gerakan, notifikasi langsung muncul 🙂 – Doc: dlink.com

MicroSD Recording up to 32GB. Dengan adanya MicroSD maka jika anda mau memfoto bayi atau merekam gerakan, lalu menontonnya di desktop bisa loh, gunanya yah saat bayi belajar gerakan baru atau mengatakan sesuatu 🙂

Micro USB for Charging. Ini fitur yang sangat keren menurut saya, karena jika sampai mati lampu maka secara otomatis kan Cloud Camera akan mati, nah Baby Camera DCS-825L berbeda, Baby Camera bisa dihubungkan dengan Power Bank, yuk Power Bank 🙂 Jadi jika anda mau memindahkan Baby Camera ke Dapur, Ruang Tamu, Taman, bisa dilakukan dengan mudah tanpa mematikan power 🙂

Inter-Changeble Body Ring. Pernah merasa bahwa warna pink untuk wanita, warna biru untuk pria. Nah ternyata baby camera ini juga bisa diubah personalisasinya loh, dalam boxnya ada pilihan aksen warna pink dan biru, bisa disesuiakan dengan jenis kelamin anak anda 🙂

Nah tuh, akses pink dan biru bisa diganti sesuai keinginan kita 🙂 – Doc: dlink.com

Jika tertarik untuk membeli, kira-kira seperti dibawah box dari DCS-825L 🙂

Box DCS-825L – Doc: dlink.com

Untuk harga gimana, penasaran kan berapa harganya untuk Baby Camera DCS-825L ? 🙂 di Fanspage admin D-Link menyarankan untuk datang langsung ke Mothercare

Tapi tenang aja, ternyata di Bhinneka.com ada kok Baby Camera DCS-825L 🙂 en harga normalnya 2jt, di diskon oleh Bhinneka menjadi 1.9jt 🙂 Tertarik? 🙂

Bagi yang masih penasaran dengan Baby Camera DCS-825L, mudah-mudahan video dibawah bisa menjawab pertanyaan anda 🙂


Selain DCS-930L dan DCS-825L, D-Link punya jajaran produk lain yang fungsinya disesuaikan dengan kenginan kita loh 🙂

Monggo silahkan dipilih Cloud Camera yang sesuai dengan kebutuhan 🙂 – Doc: Pribadi

Gimana tertarik dengan produk-produk dari D-Link? untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk dan promo, silahkan join komunitas D-Link dibawah

Website : www.dlink.co.id
Facebook : DLinkIndonesia
Twitter : @DlinkID
Youtube : DlinkINTL

Hello my name is Cloud Camera DCS-930L. My name is Baby Narend 🙂 Nice to meet you 🙂 – Doc: Pribadi

Alhamdulillah saya sudah memiliki Cloud Camera jadi saya bisa memantau keadaan si kecil kapan pun saya mau. Seandainya saya memiliki Baby Camera DCS-825L, dengan semua fitur-fiturnya, saya yakin tidak akan melewatkan sedetikpun moment bersama si kecil dimanapun saya berada. Memang benar “Cloud Camera Change My Life” 🙂

Tags: No tags

9 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *