22 Februari 2014
Sejak seminggu lalu udah berencana pengen banget ikut kelas pijat bayi di Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat. Jamnya itu jam 08.00 – 10.00. Tapi namanya punya bayi, selalu aja ada alasan gak bisa pergi pagi-pagi. Revot bangeeet..
Kenapaaa?
1. Bayi lahir itu kan butuh dijemur yah. Nah baby Narend ya juga harus dijemur pagi-pagi. Apalagi sekarang kudu berkejar-kejaran dengan cuaca. Tiap pagi kan sekarang mendung n lanjut hujan. Jadi sekalinya ada panas dan terang, yah buru-buru deh berjemur.
2. Karena jam 8 pagi, otomatis berangkat dari rumah paling telat jam 07.30 (karena jarak dari rumah ke mitra itu gak gitu jauh alhamdulillah). Yeaaa… tapi aku dan suami kan butuh siap-siap juga. Jadi agak susah kalau jam 7 kudu berangkat.
3. Baby Narend itu kalo nenen bisa minimal 1.5 jam. 2 jam baru puas. Kadang mulai jam 5 pagi. Atau jam 6 pagi.
4. Gak punya ART yang nginep. Jadinya ya beberes rumah juga dilakukan dulu sebelum berangkat. Yah minimal membereskan kamar, mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke dalam mobil, dan sebagainya.
Jadinya aku baru bisa berangkat pukul 07.45 pagi. Hehe.. telat banget yak 🙂
Tapi aku memaksakan diri untuk bisa ikutan jadwal pijat bayi hari ini. So, aku berangkat dari rumah, setelah semuanya beres pukul 7 pagi. cukup repot yah, ke rumah sakit, gak ada asisten rumah tangga, hanya berdua pontang panting bersama suami mulai dari mandiin, pakaikan baju, sampai beberes semua peralatan diri sendiri dan baby Narend.
Saking repotnya, kita sampai lupa sarapan pagi. Ahh itu akan jadi terbiasa karena kita belum punya ART dan harus berangkat pagi. Bahkan menyisir rambutpun aku lupaaa 🙂 yeaa alhasil aku selalu berangkat keluar rumah dengan rambut style ala kadarnya. Etapi aku udah full make up lho sebelumnya dari rumah 🙂 iya dong. Walopun sesibuk apapun menyusui, looks beautiful its a must buatku.
Caranya gimana?
Simple aja, kuncinya baby narend harus sudah puas menyusui. Karena, kalo gak bisa repot jadinya. Saat baby narend disusui, bapak’e alias daddynya berbenah ganti baju, persiapan memasukkan barang-barang yang akan dibawa ke dalam mobil dan sebagainya. Lalu saat akunya sudah selesai menyusui, baby narennya sudah rileks, bisa dilepas dari tangan dan putingku, barulah tugas daddynya yang menjaganya. Aku bisa sejenak untuk bermake up ria 🙂 Semua dikerjakan estafet dan diburu waktu. Kalau ada waktu luang, kita pakai untuk istirahat sesaat.
Sampai lokasi pukul 09.00. Aku pikir sudah telat banget, ternyata kelas pijat bayinya flexible banget, gak mesti jam dari 08.00 – 10.00.
Aku sempat bertanya dengan para bidan disana, apakah saya masih bisa masuk? Mereka bilang, “Bisa bangeet”. Walaupun sudah telat dari jadwal, kelas pijat bayi ternyata berbeda dengan seminar ataupun acara sekelas lainnya. Pijat bayi itu kondisinya harus disesuaikan dengan kondisi si bayi.
Awalnya aku minta ijin dengan para bidan disana, boleh tidak kalau aku minta ditemani oleh suami? Heheee,,,, ternyata semua bidan melarangku. Yaeyalaahh.. disana ibu-ibunya kan menyusui pada buka baju semua kalau bayinya nangis. Otomatis ayahnya disuruh menunggu di luar ruangan semua 🙂
Aku minta supaya suamiku menemaniku, karena :
1. Supaya suamiku juga ikut belajar cara pijat bayi itu bagaimana
2. Aku belum pedeeee ganti popok dan kalau nangis itu kudu ngapaain ya bow 🙂 Takut panik sendiri di dalem 🙂
Saat itu yang ikut kelas pijat bayi berbarengan denganku ada 3 orang *termasuk aku*. Buktinya waktu mau dipijit, baby Narend nangisnyaaa gak brenti-brenti. Sampai panik saya. Baru juga dibuka bajunya sebentar, nangisnya kejeer banget. Sampai suaranya memenuhi 1 ruangan 😀
Walaupun baby Narend nangis, tadinya kupaksakan ikut kelas pijat bayi. Tapi bidannya bilang, sebaiknya saat ikut kelas pijat bayi kondisi si bayinya tenang. Bila bayinya nangis, bisa disusui terlebih dahulu. Naah, karena bidannya bilang seperti itu, langsung dong tak susui si baby Narend. Etapii yang ada, selama kelas berlangsung, nenennya gak brenti-brenti dong. Yang lainnya udah selesai, tapi baby Narend masih asyik dan sibuk di putingku gak mau lepas-lepas 🙂
Yeaah…. edisi jadwal ikut kelas pijat bayi hari ini ceritanya GaTot ya boo.. Akhirnya aku cuma bisa memperhatikan si bidan memperagakan tiap gerakannya aja sambil posisi nenenin. Supaya bisa dipraktekkan di rumah.
Ya, pijat bayi penting dilakukan setiap hari. Disarankan sehari 2x sebelum mandi. Awalnya bayi akan merasa tidak nyaman dan nangis. Tapi lama kelamaan akan merasa nyaman and happy. Dan sangat disarankan yang melakukan pijat bayi ini adalah orangtuanya sendiri, yitu ibunya sendiri. Supaya ada bonding antara ibu dan anak.
Pijat bayi juga dilakukan bukan hanya sebelum mandi saja, tapi jika si bayi sudah melakukan perjalanan jauh dan lama, pijatbayi juga bisa dilakukan kok. Ibaratnya jika kita bepergian jauh, pasti badan kita akan merasa pegal-pegal kan? Nah, bayipun sama merasa seperti itu.
Baby Narend nangisnya berkelanjutan sampai waktu kelas pijat bayi selesai. Jadi benar-benar gatot rencana hari ini 🙂
Lalu kuputuskan aku coba dan lakukan di rumah sendiri saja nanti 🙂