Jika mendengar kata itu, yang ada dipikiran kamu pasti bumbu dapur yang bernama Laos kan? 🙂 Kali ini kita tidak membahas tentang masakan, namun sebuah negara yang bernama Laos, negara yang memerdekakan diri pada 19 Juli 1949 ini ber-ibukota di Vientiane dan bahasa resminya adalah Laos. Presiden yang menjabat saat ini adalah Choummaly Sayasone, dan memiliki Perdana Menteri bernama Bouasone Bouphavanh. Mulai bergabung dengan ASEAN bersamaan dengan Myanmar yaitu pada 23 Juli 1997.
World Heritage
Tau gak di Laos ternyata ada 3 situs bersejarah yang tercatat oleh Unesco sejak 1995. Situs bersejarah itu adalah
1. Luang Prabang
Kawasan kota tua yang berada di pusat utara kota Laos, disana terdapat 34 kuil Budha yang tersebar di sekitar kaki pegunungan. Kota ini bisa diakses menggunakan pesawat dari Bangkok, Vientiane dan Chiang Mai, sedangkan dari laut bisa menggunakan jasa kapal laut Mekong.
2. Vat Phou
Kawasan ini terdiri dari komplek candi yang di kelilingi oleh pemandangan yang indah. Arsitektur ini adalah bangunan sejarah tertua di Asia Tenggara. Bisa diakses melalui darat menggunakan bus dari Pakse, atau melalui laut dari Sungai Mekong.
3. The Plain of Jars
Dipercaya dulu ada sekitar ribuan benda seperti botol batu ini, namun sekarang tinggal sekitar 300an, yang konon dulu digunakan untuk membuat minuman ber-alkohol setelah memenangkan perperangan. Bisa diakses melalui udara dari Vientiance dan
Do’s and Don’ts
Jika anda sedang berada di Laos, baik untuk bekerja ataupun bertamasya, dibawah ini ada 8 hal yang boleh dan tidak dilakukan karena alasan sopan santun.
1. Saat mengucapkan salam “Sa Bai Dee”, ucapkan dengan senyuman dan jangan sampai menyentuh tangan.
4. Menyentuh kepala orang lain sangatlah tidak sopan.
5. Masuk kedalam rumah harus melepas sepatu.
6. Tidak bolen berpelukan dan berciuman dimuka umum.
7. Jangan meminta ijin untuk foto.
8. Wanita tidak boleh menyentuh biksu.
Setelah kita mengetahui World Heritage sampai adat sopan santun disana. Selanjutnya,
Di Laos ada istilah Ecotourism, dimana Ecotourism adalah industri baru yang berkembang di Laos, dimana orang negara lain bisa berinvestasi pada sektor pariwisata, seperti : Restoran, Taman Eco Green sampai situs pariwisata (air terjun, sumber air panas). Hebatnya, beberapa tempat pariwisata ini termasuk yang banyak dikunjungi wisatawan, seperti :
1. Resto di Don Chai Tourist Service Center
2. Canopy Walkway di Nam Kat Protected Forest
3. Hotel di Laos National Institute
Dengan investasi ini pastinya akan mengembangkan sektor pariwisata Laos. Apalagi jika investornya dari luar negeri, dimana investor itu akan menginformasikan investor lain dengan menginformasikan obyek wisata Laos di negara masing-masing.
Setelah lepas dari bayang-bayang pemerintahan komunis, sejak tahun 1986, pemerintahan Laos mulai mengijinkan berdirinya perusahaan swasta, hasilnya sejak 1988 -2004 pertumbuhan ekonomi di Laos meningkat sampai 6%.
– Kerjasama dengan Thailand. Infrastruktur menjadi masalah yang sangat penting terutama untuk menghubungkan antar kota. Untuk itu dengan bekerjasama dengan pemerintah Thailand, Laos membangun “Friendship Bridge” yang dibangun diatas sungai Mekong, menghubungkan Nong Khai dan Vientiane. Dengan dibangunnya jembatan ini, maka transportasi Laos dan Thailand jadi makin mudah dan murah, sehingga harga barang tiap negara bisa di tekan.
– Kerjasama dengan Amerika. Sejak tahun 2004, Laos mulai menormalkan hubungan dagangnya dengan Amerika, akibatnya tarif ekspor turun secara drastis. Hal ini merangsang para produsen di Laos untuk ekspor barang-barangnya ke Amerika, dan pastinya merangsang pertumbuhan ekonomi Laos untuk sektor Ekspor .
Dengan berbagai kerjasama itulah insyaallah Laos bisa bangkit dari ketertinggalannya dari negara ASEAN lainnya, awalnya memang banyak yang harus diperbaiki, mulai dari infrastruktur, situs budaya, transportasi masal, namun setelah semua berjalan dengan baik, negara Laos akan menjadi lebih baik, sesuai dengan slogannya “Simply Beautiful”. Ayo dokung LAOS 🙂