VS.jpg

Bagaimana Menghadapi Konflik Sesama Anggota ASEAN ?

Konflik sesama member ASEAN – Doc : koclokindoblog.blogspot.com
Mengatasi konflik antar teman, bisa diselesaikan dengan berdialog bersama. Namun jika yang konflik antara negara bagaimana ? Sudah gitu sama-sama negara di Asia yang tergabung dengan ASEAN, Gimana cara mengatasinya ?
Ayo siapa diantara anda yang seumur hidupnya belum pernah sekalipun menghadapi masalah atau konflik dengan orang lain ? Saya yakin 100% dari teman-teman semua pasti pernah mengalami konflik dengan orang lain, baik itu sesama teman, saudara, atasan bahkan sampai orangtua. Biasanya kalau saya memiliki konflik dengan orang lain, karena hubungannya dengan manusia atau Hablun Minannas maka saya selesaikan dengan berdialog, jika berdialog berdua tidak bisa dilakukan, saya biasanya mengajak orang ke-3 sebagai mediator, Alhamdulillah sampai point ini semua konflik yang saya alami bisa diselesaikan.
Apakah memungkinkan konflik terjadi antar negara, apalagi negara yang berada dalam 1 komunitas, yaitu ASEAN ?
Konflik dapat terjadi tidak hanya pada perseorangan, tapi bisa juga terhadap komunitas juga, bahkan negara sekalipun yang bisa menyebabkan perang. Konflik bisa terjadi karena alasan integritas negara, teritori bahkan sampai agama. Karena itu terjadi Perang Dunia 1 dan 2, dimana negara saling konflik untuk menghancurkan. Bahkan negara yang berbatasan pun mengalaminya seperti Korea Selatan dan Korea Utara, banyak keluarga yang jadi korban. Jadi walaupun negara itu serumpun, bisa berbeda ideologi. Komunitas menjadikan negara menjadi 1, namun ideologi setiap negara tidak bisa dipengaruhi oleh komunitas, jadi konflik antar negara ASEAN pasti bisa terjadi.
Konflik apa saja yang pernah terjadi sesama anggota ASEAN ?
Sedangkan konflik yang lebih besar dan masih di lingkungan ASEAN adalah perebutan/klaim atas Laut Cina Selatan, yaitu sebuah konflik yang bisa menyebabkan perang antar negara Asia, dibawah adalah beberapa konflik yang terjadi :
– Indonesia, RRC, Vietnam dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan Natuna
– Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas ladang gas dan minyak di Teluk Thailand.
– Indonesia dan Malaysia atas wilayah kaya minyak di Ambalat, Kalimantan Timur.
– Indonesia dan Filipina atas Pulau Miangas
– Kamboja dan Thailand atas Candi Preah Vihear
– Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura termasuk Pulau Batu Puteh (Pedra Blanca)
Ternyata banyak yah konflik yang terjadi di ASEAN, terutama yang baru-baru ini terjadi perselisihan antara Singapura dan Malaysia.
Apa sih permasalahan yang dihadapi oleh Singapura dan Malaysia ?
Konflik berawal tahun 1979 dimana permasalahannya adalah pulau yang berada dekat perbatasan antara Singapura dan Malaysia. Sedangkan pulau yang diperebutkan adalah Pedra Branca (dikenal sebagai Batu Puteh di Malaysia atau bisa disebut Batu Putih), Batuan Tengah dan Karang Selatan. Dimana pulau itu berada 44 km di bagian timur pantai Wilayah Singapura, dan pulau yang membungkus Middle Rocks yang kebetulan dimiliki Malaysia dan terletak 1.1 km dari daratan utama Malaysia. Perselisihan puluhan tahun pun tidak membuahkan solusi.
Bagaimana penyelesaiannya permasalahan itu ?
Pertemuan demi pertemuan dilakukan oleh Malaysia dan Singapura, tidak ada solusi sama sekali, baru pada tahun 2003, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan permasalahannya lewat Pengadilan Internasional (Internasional Court of Justice).
Dalam konflik yang diselesaikan oleh Pengadilan Internasional itu, akhirnya pulau Pedra Branca di miliki oleh Singapura berdasarkan kenyataan bahwa Singapura mengoperasikan mercu suar sejak tahun 1851, sampai Malaysia meng-claim pulau tersebut 34 tahun lalu. Lalu Malaysia hanya mendapatkan pulau Batuan Tengah yang lebih kecil, tidak memiliki penduduk dan penuh batu, sedangkan pulau Karang Selatan harus diselesaikan oleh kedua belah negara itu.

Bagaimana peranan ASEAN untuk menyelesaikan konflik sesama anggota ASEAN ?

Awal pembentukannya, ASEAN membuat prinsip utama yang harus di junjung tinggi oleh setiap anggota negara ASEAN, yaitu : (dari WIkipedia)

– Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
– Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
– Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
– Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
– Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
– Kerja sama efektif antara anggota

Dapat dilihat point 3 dan 4, dimana semua negara, tidak boleh ikut campur urusan dalam negeri negara lain, jadi semua permasalah dalam negeri, ASEAN tidak berhak meng-handle. Dan yang terutama semua permasalahan diselesaikan secara damai, misalnya melalui Pengadilan Internasional.

ASEAN terdiri dari beberapa negara di Asia Tenggara, dimana tiap negara punya masalah dan konflik intern masing-masing negara. Dengan pembentukan Komunitas ASEAN 2015, diharapkan semua permasalahan antar negara ASEAN bisa teratasi, terutama yang berhubungan dengan keamanan, ekonomi serta sosial dan budaya. Mari kita jadikan ASEAN tidak menjadi banyak negara yang berbeda-beda, namun ASEAN adalah 1, ASEAN adalah kita.

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *