Baju baru.. Alhamdulillah
tuk dipakai.. di hari raya
Tak punya pun.. tak apa-apa
Masih ada baju yang lama
Naaah… familiar dengan lagu di atas dong ? Lagu yang berjudul “Baju Baru” yang dinyanyikan oleh Dhea sangat terkenal sekali saat saya masih kecil. Sejak kecil, di mindset saya, kalau lebaran itu pasti identik dengan baju baru, suasana rumah kudu baru, pokoknya semua-muanya harus baru, WAJIB. Ya, waktu aku kecil juga pasti setiap tahun sebagai anak menagih apa yang menjadi hak aku untuk bisa membeli baju baru. Kayaknya kurang afdhol aja gitu kalau lebaran gak pakai baju baru, kaya ada yang kurang kalau gak pakai baju baru 🙂 Tapi sejak aku berumah tangga arti lebaran bukan hanya sekedar beli baju baru. Tapi bagaimana kita bisa memaknai lebih daripada itu.
Idul Fitri berarti kembali ke Fitri, suci. Hati kita kembali bersih. Setelah sebulan lamanya umat muslim berpuasa melawan rasa lapar, dahaga serta nafu dan amarah, tiba saatnya merayakan hari kemenangan. Tidak harus merayakan hari kemenangan itu dengan kemewahan. Prinsip aku sih, beli baju itu gak harus ya, asalkan jika ada uang yang berlebih ataupun budgetnya memang ada, tidak ada yang salah. Hanya saja jangan sampai dipaksakan apalagi sampai berhutang ya. Duh gak banget 🙂
Biasanya kalau masih ada baju lebaran tahun lalu yang masih bagus, aku tidak membudgetkan untuk membeli baju baru untuk lebaran. Mungkin beli baju sih iya, tapi bukan untuk lebaran. Karena you knowlah, baju lebaran itu kan mahal ya, jujur loh nih 🙂 jadi, biasanya budgetku membeli baju biasanya aku alihkan untuk membeli baju kedua orangtuaku. Mereka tidak pernah meminta untuk dibelikan baju, tapi ini inisiatif aku yang aku lakukan tiap tahun, insyallah 🙂 Lagipula di keluarga kami tidak pernah ada ritual membeli baju lebaran.
Hmm.. lain hal soal makanan, seperti opor, rendang dan ketupat. Nahh, kalau yang ini memang sudah tradisi turun temurun tiap tahun, pasti harus ada. Namun juga, tidak harus berlebih. Kalau aku di rumah, pasti menghidangkan ketupat dan lontong. Maklum, keluarga ada yang menyukai ketupat, ada juga yang menyukai lontong.
Berbicara soal menu, juga aku menyesuaikan dengan jumlah keluarga yang akan hadir ke rumah. Maklum karena aku anak paling tua, dan juga kebetulan keluarga orangtuaku keduanya termasuk anak yang paling tua semua keluarga pasti kumpul ke rumah. Aku termasuk agak perfect soal menu. Biasanya menu hidangan lebaran yang ada di rumah tiap tahun itu di keluarga kami adalah ketupat, opor ayam, sayur ketupat (labu siam), rendang pastinya, sambel goreng bola-bola daging, dan es buah.
Jadi, sebelum datang ke rumah, biasanya dari pihak mertua mendata siapa-siapa aja yang akan hadir ke rumah. Ini ritual dilakukan tiap tahun. Gunanya supaya dari pihak keluarga kami bisa mengantisipasi makanan apakah berlebih atau kurang. Dan alhamdulillah cara ini bisa menghemat pengeluaran juga lho. Maklum, juru masak di rumah kan aku, jadinya aku perlu tahu jumlah orang yang hadir ke rumah berapa orang 🙂
So, jadi pada saat lebaran hari ke-3 biasanya ketupat dan opor ayam sudah ludes dimakan massa 🙂 biasanya di Hari Lebaran Hari ke-4 sudah tidak ada menu makanan lebaran yang berlebih.
Bagiku, arti Idul Fitri lebih dari sekedar baju baru. Bagiku, saat kita merayakan hari kemenangan, disitulah hati dan diri kita kembali menjadi pribadi yang fitri dan bersih.
Bagi yang mau bernostalgia dengan lagu tersebut, yuk tonton di Youtube 🙂
Bagi yang mau karoke, yuk baca liriknya dibawah 🙂
Baju baru.. Alhamdulillah
tuk dipakai.. di hari raya
Tak punya pun.. tak apa-apa
Masih ada baju yang lama
Sepatu baru.. Alhamdulillah
tuk dipakai.. di hari raya
Tak punya pun.. tak apa-apa
Masih ada sepatu yang lama
Potong ayam.. Alhamdulillah
tuk dimakan.. di hari raya
Tak ada pun.. tak apa-apa
Masih ada telur ayamnya
Bikin kue.. Alhamdulillah
tuk dimakan.. di hari raya
Tak bikin pun.. tak apa-apa
Masih ada singkong gorengnya
Hari raya idul fitri
bukan untuk berpesta-pesta
Yang penting maafnya.. lahir batinnya
Untuk apa berpesta-pesta
kalau kalah puasanya
Malu kita kepada.. Allah yang esa
Kupat sayur.. Alhamdulillah
tuk dimakan.. di hari raya
Tak ada pun.. tak apa-apa
Masih ada nasi uduknya
yang penting hatinya baru ya bukan hanya baju baru 🙂
jadi ingat masa kecil dengan lagu ini 🙂
Ass wr wb. Saya tau alamat blog mba dari Twitter. Jadi langsung saja saya merangsek, menyatroni, menyambangi, blog keren ini. Hiehiehiehie. Lebaran bagi kami adalah bersilaturahmi dan bermaafkan dengan orang tua, family, kerabat dan handai taulan. Tidak pakai baju baru heiheeie. Biar anak anak aja yang pake (baju Baru) Hiehiheiehiehiehiee. Salam kenal ya dari Blogger Pontianak. Met lebaran hihihihihi