Ini Alasanku Memilih Morinaga Platinum sebagai Susu Anak untuk Perkembangan Buah Hatiku

Gak terasa saat ini usia Narend sudah memasuki usia 6,5 tahun, sudah masuk usia sekolah SD. Perasaan kemarin baru usia 4 tahun deh, baru lepas popok, tahu-tahu anak udah masuk SD aja. Waktu bener-bener cepat berlalu. Ada yang ngerasa kayak gitu juga gak sih? ☺


Di masa new normal ini Narend belajar PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) walaupun judulnya belajar dari rumah, tapi justru sedikit banyak menyita waktu dan stamina saya, karena saya harus ekstra stamina untuk anak-anak. Mata pembelajaran di SD ternyata berbeda dengan saat di PAUD. Kalau dulu belajar saat masih di PAUD, masih bisa belajar mandiri. Tapi kalau di SD tidak bisa 😀 saya harus mendampinginya hingga selesai. Mata pelajaran SD sekarang ternyata banyak yang menggunakan logika, jadi benar-benar butuh pendampingan. Start belajar mulai dari jam 9 pagi hingga jam 12 siang. Jadi maksimal jam 8 pagi dia harus segera bangun, dan sudah makan pagi. Supaya jam 9 pagi sudah start untuk belajar.

Pernah suatu waktu karena saya sibuk di pagi harus bekerja, saya tinggal Narend untuk belajar mandiri, akibatnya jadi dapat nilai yang tidak sempurna deh. Dan saat nilainya tidak dapat 100, ternyata ini berpengaruh banget terhadap moodnya. Padahal nilainya dapat 75, gak jelek-jelek amat, tapi Narendnya langsung murung deh. Apalagi waktu itu dia tidak sempat makan pagi karena bangunnya sudah terlalu siang, jam 9 pagi. Padahal dari saya dan papanya tidak menerapkan standard nilainya harus bagus ☺ dari situ saya jadi kepikiran buku yang saya baca bahwa sarapan pagi bergizi itu sangat penting sekali agar otak bisa bekerja secara maksimal.

Di sekolahnya sekarang ini ada mata pelajaran PJOK alias olahraga. Setiap mata pelajaran PJOK ini Narend harus membuat tugas dengan membuat 1 (satu) buah video gerakan olahraga. Nah, nanti videonya tersebut dikirim melalui aplikasi Google Classroom. Sebenarnya kalau dilihat sekilas atau terdengarnya sih mudah ya cuma bikin video gitu aja, tapi kalau dikerjakan sendiri tanpa panduan dari gurunya, teman-teman sekolahnya juga tidak ada, hanya sendiri, jadi terasa sulit. Jadi sebelum melakukan olahraga, saya harus memastikan bahwa Narend sudah makan dan moodnya juga sedang baik. Karena menjaga semangat dan stamina anak saat pandemi, saat PJJ itu benar-benar tidak mudah.

Masa pandemi sungguh membuat pola belajar, pola tidur, pola makan serta mood anak itu berubah. Dulu sebelum pandemi, Narend tidur paling malam jam 11 malam. Karena saya ikutkan kelas Gym. Jadi siang sampai sore hari ia ada kegiatan fisik. Nah, kegiatan fisik itu karena lumayan menguras energi, jadi tidurnya pun bisa lebih cepat karena capek. Tapi karena pandemi, sudah tidak ikut gym lagi, jadi siang sampai sore hari hanya main di rumah saja, tidak ada kegiatan fisik, jadi pola tidurnya jadi berubah, yang tadinya paling malam jam 11 malam, sekarang jadi jam 1 pagi ☹

Cara Saya Menjaga Kesehatan Anak

Bisa dibilang saya termasuk yang sangat menjaga kesehatan anak. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Sebisa mungkin anggota keluarga di rumah itu tidak ada yang sakit. So, bagaimana cara saya menjaga kesehatan anak?

Pola makan harus teratur. Makan 3x sehari (pagi – siang – malam). Jam makan juga harus teratur. Karena kalau makan diluar jam makan, efeknya bisa panjang, salah satunya anak bisa sakit, lalu bisa mengganggu pola tidur. Kalau anak pola tidurnya terganggu, bisa mengganggu kesehatannya juga. Terlebih lagi kalau sudah masuk usia sekolah seperti Narend sekarang, jadi jam tidur harus teratur.

Bagaimana Dengan Nutrisi Anak?

Kalau soal nutrisi, sebisa mungkin kebutuhannya tercukupi. Pemberian nutrisi anak saya mengacu pada angka kecukupan gizi atau AKG, dan nilai AKG ini disesuaikan dengan jenis kelamin, kelompok umur, tinggi badan dan aktivitas fisik. Diambil dari literatur dari hellosehat, AKG anak dibagi menjadi dua yaitu zat gizi makro berupa energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Dan zat mikro berupa vitamin dan mineral.

Di bawah ini saya berikan gambaran sekilas tentang kebutuhan nutrisi anak dari usia 1 – 6 tahun. Bisa dilihat kebutuhan nutrisinya meningkat seiring dengan usianya.

Kebutuhan Nutrisi ANak 1-6 tahun

Kebutuhan Nutrisi ANak 1-6 tahun

Untuk menghitung jumlah takaran nutrisinya, saya menggunakan perhitungan dari berhitung.id, berapa konversi gram ke takaran sendok makan. Saya ambil contoh untuk usia anak 4-6 tahun, kebutuhan proteinnya 35 gram. Jika dikonversi ke sendok makan, hasilnya adalah 2,4 sdm.

Konversi Gram ke sendok makan

Atau sederhananya begini, untuk kebutuhan protein misalnya, karena anak-anak itu butuh banyak energi di masa pertumbuhan, saya selalu menyelipkan menu telur setiap harinya. Entah dijadikan sarapan pagi, siang atau makan malam. Lalu, setiap hari menu makanan di rumah itu harus ada karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan buah.

Kenapa saya begitu concern memikirkan kebutuhan nutrisi anak sampai sedetail itu? Karena jika kebutuhan nutrisi anak tercukupi, maka tumbuh kembangnya optimal. Ditandai dengan apa nilai optimal itu? Anak berkembang sesuai dengan usianya. Apalagi jika anak masuk usia sekolah formal SD sampai SMA, kalau postur tubuhnya tidak sesuai dengan teman-teman sebayanya, malah nanti jadi bahan ejekan teman-teman sekolahnya, jadi berefek kepada mood anak belajar nantinya. Makanya sebisa mungkin saya berusaha keras kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

Anak Susah Makan (Sayur dan Buah)

Pasti semua orangtua mengalami ini ya. Hoho tenang saja, sayapun demikian ☺ Walaupun sedari bayi saya sudah membiasakan Narend mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, gak ada jaminan bahwa ia besar nanti akan suka dengan sayur dan buah.

Nah, untuk mengakalinya, pertama saya pakai cara negosiasi. Kedua, cara edukasi, saya berikan edukasi pentingnya buah dan sayur bagi tubuh. Anak usia SD 6 tahun sudah bisa diajak diskusi 2 arah dan berpikir, jadi bisa lebih mudah mengedukasinya. Ketiga, saya mengolah sayur dan buah menjadi bentuk lain. Misalnya sayur saya bentuk menjadi camilan, dan buah saya olah menjadi dessert ataupun jus.

Gak hanya sayur dan buah sih, terkadang Narend itu malas makan nasi, maunya camilan aja. Kan saya jadi stres ya ☺ Terutama kalau makan malam, dia paling malas deh. Sudah saya edukasi tetap saja dia bilang kenyang. Akhirnya sampai pada tahap, oke deh gapapa kamu gak makan, tapi tolong konsumsi protein dan banyak minum air putih. Karena kekurangan air mineral juga bisa menyebabkan masalah pencernaan.

Yah, pokoknya pinter-pinternya kita aja deh sebagai orangtua, supaya nutrisi anak tetap terjaga ☺

Walaupun Narend tipe anak yang ‘malas makan’, bukan tidak suka makan ya mom, beda. Tapi ia sangat suka minum susu.

Minum Susu Untuk Melengkapi Kebutuhan Nutrisinya

Terkadang ketiga cara diatas gak selamanya berjalan dengan mulus, pasti ada dramanya ☺ Jadi saya mengakalinya dengan konsumsi susu setiap hari. Kebetulan Narend itu sejak kecil usia 2 tahun (selepas masa menyapih) ia sudah mengkonsumsi susu Morinaga tapi yang Chil Go. Lalu berlanjut sampai ia usia pra sekolah (TK). Karena seringnya dulu tidak sempat minum susu di rumah, harus segera berangkat ke sekolah pagi hari, jadi selalu saya bawakan ke sekolah.

Kalau boleh jujur, anak itu perlu banget minum susu, karena untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Terkadang mungkin menu yang saya sajikan setiap hari, bisa saja belum memenuhi kecukupan AKG nya. Tapi dengan minum susu, saya jadi gak begitu khawatir. Apalagi usia Narend usia pertumbuhan, makanan dan minuman bergizi itu pastinya nomor 1.

Produk Morinaga

Susu Morinaga terdiri dari 3 macam, yaitu susu Morinaga Chil*Kid Platinum, yaitu susu pertumbuhan khusus untuk anak usia 1-3 tahun. Tersedia dalam 2 rasa yaitu vanilla dan madu. Lalu susu Morinaga Chil*School Platinum. Tersedia dalam 3 rasa yaitu, vanilla, madu dan coklat. Keduanya tersedia dalam 2 ukuran 400 gram dan 800 gram. Dan 1 lagi varian Morinaga Chil*Go.

Tentang Morinaga Chil*Kid dan Chil*School

[foto]

Morinaga Chil*Kid dan Morinaga Chil*School Platinum adalah sinergi nutrisi yang tepat dengan kandungan Moricare+ Zigma Triple Bifidus untuk mendukung Generasi Platinum Multitalenta.

Apa itu Moricare+ Zigma Triple Bifidus?

Moricare+ Zigma Triple Bifidus adalah inovasi unggulan berupa sinergi nutrisi antara faktor Kecerdasan Multitalenta, Pertahanan Tubuh Ganda dan faktor Tumbuh Kembang Optimal. Susu pertumbuhan ini diperuntukkan untuk anak usia 1-12 tahun untuk menjadi Generasi Platinum yang Multitalenta.

Susu yang Narend konsumsi saat ini adalah susu anak Morinaga Chil*School (3-12 tahun). 1 gelas per hari sebelum ia berangkat sekolah atau sebelum ia mulai belajar di rumah, dan 1 gelas sebelum tidur.

Nah, kebetulan banget bulan lalu saya mendapat paket dari Susu Morinaga. Susu Morinaga adalah susu anak khusus pertumbuhan dan perkembangan optimal si kecil, mulai dari usia 1 – 12 tahun.

Paket Morinaga

Narend mendapat paket 1 (satu) buah susu Morinaga Chil*School 800 gram, beserta tumbler.

Susu UHT vs Susu Pertumbuhan

“Susu Pertumbuhan mahal ah, kan pakai susu UHT aja bisa!”

Pernah mendengar ada yang bilang seperti itu gak? ☺ Ini terjadi banget sama saya. Selama 2 tahun kemarin saya sempat memberikan susu UHT kepada Narend. Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah salah satu jenis susu yang melewati proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi. Bisa aja sih mom susu UHT diberikan kepada anak-anak di usia pertumbuhan, tapi susu UHT dan susu pertumbuhan itu berbeda.

Saya pernah konsultasi dengan dsa-nya anak-anak. Dsa-nya sempat bertanya kepada saya, susu apa yang dikonsumsi oleh anak-anak? Mengingat anak-anak saya masih masuk usia pertumbuhan 1-12 tahun.

Lalu saya menjawab, “Susu UHT dok.”

“Lho, kok susu UHT? Sebaiknya anak di usia pertumbuhan, tidak disarankan diberikan susu UHT ya bu. Kenapa? Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam susu pertumbuhan dan susu UHT itu sangat berbeda. Kenapa dinamakan susu pertumbuhan? Ya karena diperuntukkan untuk anak-anak di usia pertumbuhan. Kandungan nutrisinya juga berbeda.”

Lalu saya disarankan untuk memberikan susu Morinaga kepada anak-anak saya. Nah, sejak saat itu saya jadi beralih dari susu UHT ke susu pertumbuhan. Karena saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak saya. Karena waktu takkan bisa kembali.

Waktu tak bisa kembali

Cara Narend menikmati susu :

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
  2. Tuangkan 180 ml air hangat  ke dalam botol atau gelas bersih
  3. Tambahkan 5 sendok takar peres Morinaga Chil*Kid Platinum
  4. Aduk sampai larut.
  5. Konsumsi susu setelah dilarutkan

Note : Kalau ada sisa susu sudah lebih dari 2 jam setelah dilarutkan, sebaiknya tidak diminum dan harus segera dibuang.

Susu pertumbuhan itu banyak, tapi saya tetap memilih Morinaga Platinum karena selain nutrisi yang terkandung di dalamnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Narend, rasanya juga disukai oleh Narend, harganya juga ramah di dompet ☺

Karena Narend percaya, anak yang hebat, lahir dari ibu yang sangat bijak memilih susu yang terbaik untuk anaknya.

Dan saya juga percaya, generasi yang hebat lahir dari generasi yang multitalenta.

Narend suka sekali susu Morinaga

Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya mom. Untuk penjelasan lengkapnya moms bisa mengunjungi website dan social medianya ya.

website : www.morinagaplatinum.com

IG : @morinagaplatinum

30 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *