1490801564255.jpg

Kamu Blogger? Lakukan Hal Dibawah Untuk Bangun Personal Branding Kamu

Warning!! Artikel ini sungguh panjang. So technical. Jadi buat yang mau baca agak bersabar ya.

Netizen yang terlahir di tahun 1981 – 2017 menurut teori yang saya baca adalah termasuk generasi milenial. Berarti sekarang usianya adalah sekitar 20-30 tahunan ya. Usia saya mepet ke generasi milenial sih. Berarti mengikuti jaman yang lagi ngehits yaitu sosial media.
Di jaman digital ini hampir semua orang memiliki social media. Terlepas itu memang pekerjaannya sebagai influncer (orang yang mempunyai pengaruh di sosial media), atau siapapun yang hidup di era milenial ini. 
Sudah banyak juga orang mengais rejeki dari bekerja sebagai influencer di sosial media. Contoh saja Diana Rikasari. Berawal dari ngeblog biasa, suka mix and match pakaian, akhirnya sekarang ia terkenal sebagai Fashion Blogger. Padahal ia mengawali karirnya itu adalah sebuah hobby.
Cukup panjang sebuah perjalanan untuk bisa menemukan niche kita. Passion kita dimana. Sehingga orang mengenal kita sebagai apa. Bukan hitungan bulan, tapi tahunan untuk membangun yang namanya personal branding.
Nah sekarang gimana caranya sih membangun personal branding itu?

Hari Minggu, 26 Maret 2017 saya mengikuti sebuah workshop yang diadakan oleh CNI dan Komunitas Social Blogpreneur di Burger King Plasa Festival Jakarta. Nara sumber yang dihadirkan, yaitu mas Vincent, seorang founder dari Helofranchise.com. Kemudian ada mba Dewi K Rahmayanti, bekerja di Inmark Digital dan seorang Social Media Consultant. Topik keduanya sama-sama membahas related dengan personal branding in social media.

Sebelum mulai sharing dari kedua nara sumber tersebut, saya share dulu sedikit tentang CNI ya. CNI adalah sebuah brand yang menyediakan produk untuk kesehatan dan juga untuk kecantikan. CNI sih bukan hal yang asing untuk saya karena dari dulu saya sebenarnya udah mengkonsumsi produk CNI, salah satunya adalah Sun Chlorella. Ini produk kesehatan yang dikonsumai sekeluarga.

Saya ingat banget, dulu CNI memasarkannya dengan program MLM dan affiliate. Mama saya dulu pernah jadi member aktif. Dan sempat merasakan manfaatnya. Alhamdulillah untuk biaya sekolah saya pada waktu itu 🙂

Tapi sekarang jaman sudah berubah. CNI sudah menjadi lebih baik, dan salah satu alat pemasarannya dengan menggunakan pemasaran by online yaitu website dan social media.

Dan website yang dikembangkan oleh CNI adalah geraiCNI.com.

CNI menjelaskan bahwa peran penting dari social media di era digital seperti sekarang seperti apa. Terbukti dari optimasi Google Adwards selama periode bulan Januari sampai Maret 2017 ini meningkat pesat impressionnya.

Berikut gambaran Social Media Community Report yang telah dilakukan CNI periode Januari hingga Maret 2017 :

Selain itu juga untuk segi pemasaran CNI melakukan roadshow office to office. Apa yang dilakukan CNI? Salah satunya adalah pendekatan ke karyawan, dan pembagian brosur-brosur.  Hasilnya juga sangat signifikan.

Selain itu juga CNI melakukan roadshow ke berbagai sekolah.

Dan berikut hasil yang didapatkan. Bahwa pendekatan secara personal ini sangat efektif dan signifikan untuk segi pemasaran.

Nah, udah lihat kan gimana caranya CNI memasarkan produknya? Salah satunya adalah dengan memanfaatkan digital (engage kepada beberapa blogger, influencer dan juga secara directly)

Nah, setelah selesai pemaparan sekilas tentang strategi pemaparan dari CNI, saya jelaskan inti materi siang itu ya.

Upss, saya sampai lupa, moderator kita di acara itu adalah Ibu kita Kartini di social media entrepreneur yaitu Ibuk Ani Berta.

Materi yang pertama mau sharing adalah dari Mas Vincent, founder dari Helo Franchise. Temanya adalah Membangun Branding Melalui Website.

Vincent ini usianya masih 26 tahun, tapi sudah lama mendalami dunia digital, dan dia concern terhadap website.

Website itu apakah sama dengan Blog?

Itulah 1 pertanyaan keluar dari Vincent. Sayapun sebenarnya ragu-ragu ingin menjawab ya. Karena konten yang di dalamnya berbeda. Tapi jika saya bilang tidak, kok kayaknya sama ya antara website dengan blog? Sama-sama bisa digunakan untuk sumber penghasilan (mencari uang)?
Dari beberapa blogger yang hadir disini, sebagian bilang ya, dan sebagian lagi bilang tidak. Dan ternyata jawaban Vincent adalah ‘Ya, sama.’

Kenapa?

Website itu adalah situs url yang biasa kita akses dengan memasukkan kata diawali dengan www.
Sedangkan untuk blog adalah istilah dalam website yang berupa suatu halaman konten berisi tulisan dengan topik spesifik yang ditentukan oleh si penulis.

Ada beberapa cara untuk membuat website :

1. Saas Service (Software as a service), meliputi : Wix, Websitebuilder, Blogger, Etc

2. Personal Service meliputi : CMS (wordpres, Joomla, Drupal) dan Scratch.

Jadi blog itu adalah salah satu bentuk beda dari sebuah website. Mau awalannya www, atau http.
Lalu untuk personal service CMS adalah template untuk kamu membuat sebuah blog atau website. Apakah kamu mau tampilan blogger, wordpress, dan sebagainya.

Saya jadi ingat dulu waktu jaman-jaman blogger dan wordpress belum hits, saya dan suami pernah belajar membuat dan membangun sebuah website berbasis Joomla, Drupal, dan prestashop. Tapi karena ribet dan sulit, akhirnya kami kembali ke wordpress. Saat itu yang lagi hits adalah wordpress. Dan sampai saat ini saya memiliki website dan blog berbasis wordpress dan blogger.
Hmm, saya sih punya keduanya. Blog dan website. Dua-duanya untuk mata pencaharian saya. Blog berisi tulisan dan artikel saya. Sedangkan untuk website untuk bisnis saya. Intinya sih sama aja ya.


Komponen Website

Lalu untuk membangun sebuah website, apa aja komponen yang harus diperlukan?

1. Konten


Yea, everybody knows, content is the king. Tanpa konten, sebuah website akan menjadi kosong dan tidak berarti apa-apa.

Susunan sebuah konten juga terbagi menjadi 2, tergantung bentuk dari sebuah website tersebut, yaitu primary (utama) dan additional (tambahan).

Untuk yang utama sebuah konten itu meliputi judul, gambar utama (header), deskripsi (ulasan penggambaran artikel secara keseluruhan), Nama penulis (Kalau blog biasanya sudah tertera dari About Me-nya, tapi kalau sebuah website katakanlah Detik.com, dibawah header atau diakhir tulisan kamu akan melihat nama penulisnya, dan total waktu setelah terbit (tanggal pembuatan konten)

Untuk additional, meliputi jumlah komen dan jumlah like. Biasanya untuk website seperti ini adalah berupa portal berita.

Lalu untuk contoh lain seperti ini :

Untuk primary-nya adalah judul, kategori, gambar utama dan harga. Sedangkan untuk additional adalah alamat dan informasi lain. Biasanya untuk website ecommerce, atau online store.

2.  Fitur


Fitur sangat membantu pembaca untuk mengenal dan berinteraksi dengan kita.

Fitur dalam sebuah blog/website terbagi menjadi tiga.

Pertama adalah Widget.
berupa pencarian, postingan terakhir, postingan paling popular.

Kedua adalah Halaman.
Berupa About me (yang tadi saya ceritakan diatas), FAQ dan kontak si penulis

Ketiga adalah interaksi. Yaitu berupa komen, Bagikan, Likes.

Ketiga fitur ini harus ada pada sebuah website.

3. Design


Design sebuah website atau blog juga penting. Kalau designnya bikin pusing di mata, dan lambat saat diakses, orang juga malas mengunjungi website kita. Tampilan sebuah design blog yang ciamik akan mempengaruhi interaksi pembaca.

Menurut Vincent, design masih terbagi menjadi dua lagi.

Pertama adalah Material Design.
yaitu konsep tampilan yang dikeluarkan oleh google dengan New Visually Representative languange. Artinya mewujudkan visualisasi agar menyerupai bentuk nyata baik dalam teksture, bayangan dan pencahayaan.

Kedua adalah Bootstrap.
Yaitu kerangka halaman yang bagus dan luar biasa yang mengedepankan tampilan mobile device untuk mempercepat dan mempermudah pengembangan website.

4. Layout 


Layout berbeda dengan design. Layout adalah bagaimana kita menempatkan komponen dan konten sebaik mungkin pada sebuah website.

Ada beberapa faktor yang menyusun layout, yaitu warna, tombol, tulisan, dan gambar atau icon.

Dari gambar diatas, mana yang kamu sukai tampilannya?  Biasanya orang akan menyukai yang sebelah kiri. Karena logikanya manusia adalah mahluk visual.

5. Performa

Performa ini juga berguna untuk mempengaruhi mood para pembaca. Performa ini meliputi hosting, jaringan dan keamanan.

Sebelum closing, mas Vincent memberikan tips bagaimana caranya untuk membangun sebuah website yang hanya dalam waktu 3 menit, yaitu menggunakan Wix.

Nah, sekarang nara sumber kedua, yaitu Mba Dewi K Rahmayanti. Temanya bagaimana membangun dan memilih personal branding yang cocok untuk diri kita. Yaitu meliputi pengertian personal branding, social media team work, social media writing, dan social media planning.

Apa itu Personal Branding?

Sebenarnya apakah kamu sudah tahu arti dari personal branding itu sendiri?

Jadi personal branding itu adalah kita dikenal oranglain sebagai siapa? Profile seperti apa yang melekat dari diri kita? Misalnya kita ingin dikenal sebagai seorang fashion blogger, tapi profile dan penampilan kita tidak mencerminkan profile seorang fashion blogger. Tidak bisa me-mix and match pakaian, gak update soal fashion, dan sebagainya.

So, kenapa kita membutuhkan personal branding sih? Biasanya bila orang ingin menghubungi kita, biasanya stalking dulu di internet. Jadi si pengundang tahu lebih dulu profile kota seperti apa. Kamu mau dikenal orang sebagai apa? Nah, jadi penting banget kita memberikan informasi mengenai diri kita di website kita. Jangan lupa foto profile kita juga harus disesuaikan ya.

Bagaimana Menentukan Personal Branding?

Jika kita ingin dikenal orang seperti apa, kita harus tahu dulu USP (Unique Selling Point) atau kelebihan dan keunikan dari diri kita itu apa, itu berguna banget untuk menentukan personal branding kita.

Dan ini ada beberapa step untuk menentukan personal branding kita.

1. What is your story
Kamu harus memiliki cerita dibalik personal branding yang kamu buat itu. Biasanya sih relared dengan passion kamu.


2. What is the purpose of your promotion
Setelah kita sudah menentukan personal branding, lalu mau dibawa si personal branding itu? Apa tujuan kita membangun personal branding itu? Mba Dewi memberi contoh 2 orang yang kebetulan adalah temannya, yang sangat konsisten di bidangnya masing-masing membangun personal brandingnya hingga sekarang. Yaitu Agnes Soryza dan Living Loving Net.

Setelah kita menentukan goal kita, bangunlah awareness terhadap audience. Bangun dan engage citra positif.

3. What is your target market

Setelah 2 point terlaksana, tentukanlah target market kita. Tentukan readers kita. Caranya mungkin bisa dengan mengatur kategori, artikel dan gaya bicara kita. Share Positive Things in social media. Apapun yang kita share di sosial media, lakukanlah yang kira-kira orang akan me-RT postingan kita. Bisa itu like atau share. Intinya sebisa mungkin ada interaksi.
Tentukan tujuan kamu mau dibawa kemana personal branding itu? Apakah ingin digunakan untuk sumber income, atau hanya untuk konsumsi sendiri saja, itu terserah pribadi masing-masing.


4. What is suitable media?
Lalu social media apa yang cocok untuk personal branding kamu? Instagram? Blog? Facebook atau Pinterest? Itu semua tergantung dari pribadi masing-masing.

Ada 3 Target Market Yang Bisa Kamu Pilih :

1. Baby Boomers
Biasanya masih memakai cara jaman dulu yaitu untuk segala transaksi atau interaksi secara directly atau face to face.

2. Gen X (Terlahir tahun 1965 – 1980). Ciri-cirinya adalah :
Penjualan secara soft selling. Selain itu juga apa yang ditulis semua melalui research dan berdasarkan fakta. Dan untuk media yang digunakan adalah facebook, newsletter dan online advertising.

3. Millenials
Ciri-cirinya : Selalu narsis, update terhadap perkembangan teknologi dan sosial media, update soal trend, lebih suka segala sesuatu on mobile (karena mostly semua aktivitas menggunakan gadget) dan lebih impulsif.

Bagaimana Membangun Tim di Sosial Media? 

Caranya simple aja, yaitu website yang kita bangun terintegrasikan dengan sosial media yang kita miliki. Sering-seringlah untuk share di sosial media.

Bagaimana Perilaku Kita Seharusnya di Sosial Media?

1. Get The Point Quickly
Apa yang kita share di sosial media itu harus sesuai dengan target market serta perilaku dari sosial media itu sendiri.

2. Keep it Brief

3. Consider image and make writing fit with photo or video
Contohnya Facebook. Jangan terlalu sering update status. It such so annoying. Jika harus menggunakan foto atau video, its better.

4. Consider Tone (what will make people want to RT or share)
Jika kita ingin share info di sosial media, buatlah status atau konten yang sekiranya orang mau meretweet atau membagikan kembali apa yang kita share. Dengan demikian kita termasuk salah satu yang influence.

5. Rewrite
Menulis dengan bahasa dan gaya kita sendiri.


Big No No in Social Media

1. Being Narcist
Terlalu sering posting foto selfie, sehari bisa upload lebih dari 5x, orang juga akan boring dan jengah dengan kita.

2. Spreading Hates
Menulis status yang mengundang kebencian.

3. Spread HOAX
Menuliskan informasi HOAX atau palsu yang membuat resah oranglain.

4. Doing Monolog
Apa yang kita share tidak mengandung interaksi oranglain. Maksudnya tidak berguna untuk oranlain. Misalnya status curhat.

What’s The Different?

Setiap sosial media berbeda-beda pula treatmentnya. Jadi kalau kamu punya semua account social media, harus tau cara mainnya gimana.

Misalnya :
Facebook :
Gak ada batasan kata, tapi lebih singkat lebih baik. Lalu buatlah status yang sekiranya bisa engage kepada oranglain. Jangan terlalu sering update status. Bisa menyebalkan.

Twitter :
Karena terbatas 160 karakter, disini kita dituntut untuk kreatif membuat status atau cuitan yang bisa engage kepada orangain.

Instagram :
Instagram basicnya adalah foto atau video. Jadi sebisa mungkin postinglah foto yang benar-benar berkualitas. Berikan caption yang pas dibalik foto yang kita share tersebut. Jangan lupa untuk menyisipkan hashtag supaya orang lebih mudah untuk mencarinya.

My Testimoni :

Finally sampai juga di penghujung materi mba Dewi. Waahh saya jadi merasa beruntung banget bisa hadir ke acara berdaging ini. Karena banyak pelajaran soal personal branding yang saya baru tahu juga.

Mba Dewi menjelaskan bahwa personal branding bukanlah sesuatu yang bisa diciptakan sehari semalam saja, itu butuh tahunan. Minimal 2 tahun. Teruslah membuat konten-konten yang bermanfaat untuk para readers kita, dan tentunya yang sesuai dengan passion kita.

Tadinya saya berpikir bahwa design dan layout adalah faktor kesekian yang tidak terlalu penting. Saya terus memikirkan content is the king. Tapi setelah dilihat-lihat, kok kayaknya website dengan layout dan design yang kece bisa menarik pembaca mampir lagi ya? Yah ibaratnya sama aja kayak kita ke sebuah resto atau toko atau hotel yang designnya keren banget dan indah dipandang mata, pasti mata kita juga betah banget dan maunya pasti balik lagi dan lagi kan?

Sharing sedikit boleh yaa..

I am a blogger dan everybody knows me as a beauty blogger. Entah karena apa orang melabelkan profesi saya seorang beauty blogger. Dan terkadang fashion blogger. Padahal blog saya ini isinya gado-gado. Yeaa pastinya masih related dengan my lifestyle sih. Dan saya baru dapat benang merahnya, bahwa gara-gara saya seneng banget sama yang namanya make up, postingan saya juga banyak tentang make up, dan bagaimana cara saya berpakaian mungkin itu bisa menjadi salah dua faktornya.

Setelah itu masuk ke sesi Q&A. Sepertinya banyak pertanyaan dari teman-teman disini menyoal personal branding. Karena semakin sore bahasan ini semakin HOT! 🙂

Acara terakhir ditutup dengan foto bersama.

Makasih yang udah rela membaca share aku dari awal sampai akhir. Mudah-mudahan apa yang aku share bisa bermanfaat yaa.

Salam.

6 Responses

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *